Rabu, 25 Desember 2013

WHO AM I ?

Siapa diri saya? Mungkin inilah yang sering kita tanyakan pada diri kita. Terkadang kita mengetahui siapakah diri saya, terkadang kita tidak tahu siapa diri saya. Sebelum kita mengetahui diri orang lain, ada baiknya kita mengetahui siapa diri saya sebenarnya. Berikut adalah uraian dari diri saya sendiri.

Nama saya Deddi Adrian anak ke-dua dari empat bersaudara. Saya beragama Katolik dengan nama baptis Andreas, saya juga memiliki nama Chinese yaitu Liang Hansen. Saya bukanlah orang rumahan atau orang yang sering di rumah, ambisius, dan suka tantangan.
Nama papa saya Gabriel Cik Mit sedangkan nama ibu saya Gabriela Suminah. Sedangkan nama saudara-saudara saya yaitu Brigita Mediarti, Paulina Indah Tania, dan Agnes Selvi Teresa. Yup saya anak laki-laki satu-satunya di rumah. Kata orang si anak laki-laki sendiri itu enak, anak emas, anak kesayangan. Tapi itu nggak berlaku di rumah. Kedua orang tua saya menerapkan hal yang sama, tidak mengistimewakan anak sulung, anak bungsu, dan lain-lain. Dari kecil kami diajarkan untuk mandiri, dari belajar mandi sendiri, makan sendiri, serta harus membeli pakai uang sendiri apabila kita mau sesuatu, walaupun itu dagangan orang tua sendiri. Ada satu hal unik dari kami, yaitu kami empat saudara tidak pernah dianggap anak kandung alias anak adopsi, baik itu dari tukang jual pisang keliling, tukang jual durian keliling, dll. Ya walaupun itu hanya cara orang tua agar anaknya tetap rendah hati. 

Pendidikan saya dimulai di usia empat tahun di TK Santa Maria, kemudian lanjut ke SD Santa Maria. Waktu kecil saya akui saya pintar dalam hal akademik, tapi namanya juga masih anak-anak (labil), karena sudah kenal game makanya jarang belajar. Walaupun jarang belajar tapi saya masih bisa mengikuti pelajaran di kelas. Setelah lulus SD saya lanjut ke SMP. Pertama saya bingung mau lanjut SMP dimana? Apakah terus di SMP Santa Maria dengan teman yang mayoritas sama atau pindah ke SMP Negeri 1 dengan teman yang jauh dan sama sekali berbeda. Akhirnya saya lanjut di SMP Santa Maria. Ya hampir sebagian besar pendidikan saya, saya habiskan di Santa Maria dengan mayoritas teman yang sama dari TK sampai SMP dan jumlahnya hanya 37 anak satu angkatan. 
Yup inilah teman-teman seperjuangan dari TK sampai SMP Santa Maria yang selalu sama-sama. Sempat si rasanya kayak nggak punya teman lain, ya karena hampir sebelas tahun menghabiskan waktu bersama mereka terus. Setelah lulus SMP kemudian dilema kembali apakah lanjut ke SMA Negeri 1 yang dekat rumah dan direkomendasiin sama orang tua, ke SMA Santo Yosef Lahat tempat SMA papa dahulu atau ke SMA Negeri 3 yang sekolahnya jauh dari rumah dan hanya rekomendasi dari tetangga. hehehe tetangga bisa rekomendasiin juga ya :). Akhirnya saya tes terlebih dahulu di SMA Negeri 3 karena emang sekolah ini yang terlebih dahulu buka pendaftaran. Setelah tes akhirnya saya dinyatakan lulus di SMA Negeri 3. Pupus sudah harapan sekolah di Lahat karena kebetulan tidak direstui juga sama orang tua untuk sekolah di luar kota. Pertama sekolah rasanya canggung, biasanya hanya 37 orang sekarang kenal dengan 120 orang baru (karena satu angkatan hanya 120 orang). 
Tetapi ada niatan yang emang kuat, saya harus bisa di sekolah ini, dan harus ada yang aku tinggalin di sekolah ini. Akhirya saya lulus dari SMA dan melanjutkan ke Universitas Lampung jurusan Teknik Geofisika. Haha padahal dulu nggak pernah kepikiran mau masuk Unila, tapi apa daya di tolak sama Unsri. Masuk Teknik Geofisika dengan jumlah masiswa awalnya 56orang. Tetapi yang menetap sampai sekarang tinggal 48 orang. Disinilah saya akan merintis dan menggapai cita-cta saya.

Mengenai organisasi, ya dari sinilah perlahan merubah diri saya. Dari SD emang saya aktif ikut berbagai kegiatan dari Pramuka dan sempat ikut paduan suara. Lanjut SMP saya mulai berorganisasi di OSIS dan juga ikut ekstrakulikuler Pramuka dan basket. Dari OSIS saya mulai belajar bekerja sama dengan orang lain. Lanjut SMA, saya banyak mengikuti OSIS, dan juga ikut ekstrakulikuler Pastinda, Pramuka, Klub Gemar Matematika, Basket, Seni Kriya. Di organisasi SMA kami dituntut untuk menyeimbangkan antara organisasi dan prestasi harus seimbang. Telebih suasana yang diciptakan disekolah ini menyerupai kampus, dari segi belajar, dan juga segi organisasi. Kami memiliki acara tahunan yang bernama Pasar Ramadhan dan juga Pesta SMANTI. 

Dari Pasar Ramadhan, kami diberikan teladan untuk saling membantu antar sesama dengan cara menjual sembako yang kami peroleh kepada warga yang kurang mampu dengan separuh harga. Kenapa tidak gratis? Karena secara tidak langsung, kami mengajarkan bahwa di dunia ini tidak ada yang gratis, dan gratis inilah yang menyebabkan manusia menjadi malas. Yang kedua yaitu Pesta SMANTI. Ya inilah acara puncak kami dan jadi parameter keberhasilan kepengurusan kami. Pada tahun kepengurusan kami, nama Pesta SMANTInya yaitu Pesta SMANTI 2011 Festival Generasi Madani "Mencari Jati Diri Remaja".
Kegiatan dari pesta SMANTI 2011 ini ada beberapa sub kegiatan seperti Lomba Cerdas Cermat Islam, Tri On Tri Basketball, Turnamen Bola Volly, Festival Band, Fashion Busana Muslim Modern, dan puncaknya Wisata Hati dengan pengisi acara Ust.Ismeidas Makfiansah dan penyayi religi OPICK. Lanjut kuliah, saya terus mencoba terlibat di organisasi kampus baik itu Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika Unila (HIMA TG Bhuwana), American Association Of Petroleum Geologists (AAPG), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM FT), Unit Kegiatan Mahasiswa Katolik (UKM Katolik Unila) dan ikut paguyuban Komunitas Mahasiswa Katolik Lampung (KMKL). 




Kelebihan dari diri saya yaitu saya orangnya ambisius, suka tantangan, bertanggaung jawab dan mudah bergaul dengan orang lain serta dapat bekerja sama dengan baik denga orang lain. Kalau ada kelebihan pasti ada kekurangan. Ya kekurangan diri saya yaitu orangnya tidak bisa mengatur waktu dengan baik, kreatifitas rada kurang, dan suka meremehkan sesuatu dan tidak mudah percaya sama orang lain. 

Kalau diibaratkan dengan simbol sampai dengan sekarang, saya menganggap diri saya ini bagaikan roda. 
Dimana roda yang selalu berputar. Terkadang kita berada di atas, terkadang pula kita berada di bawah. Serta sifat roda yang menjadi motor penggerak suatu benda. 

Rabu, 11 September 2013

JAMBORE KMK SE-JAWA++

Apa Itu Jambore KMK se-Jawa++


Apa si itu jambore KMK Se-jawa++? Biasanya kata jambore itu identik dengan pramuka. Tapi untuk kali ini tentunya beda dan lebih spesial dari jambore pramuka. Jambore KMK adalah suatu kegiatan jambore (pertemuan) yang dilakukan oleh Keluarga Mahasiswa Katolik tingkat mahasiswa. Sedangkan se-Jawa++ maksudnya adalah KMK yang mengikutin kegiatan jambore ini tentunya berasal dari Pulau Jawa dan ++nya itu adalah Provinsi Lampung serta Provinsi Bali. Tema dari jambore KMK se-Jawa++ ini adalah Sembah Bakti Kami Ibu Pertiwi.Kegiatan Jambore ini berlangsung dari tanggal 22-25 Agustus 2013 dengan tempat di Kota Yogyakarta di Bumi Perkemahan Sinolewah, Klaten.



Latar Belakang Kegiatan Jambore KMK se-Jawa++

Tentunya setiap membuat suatu kegiatan pasti ada latar belakang yang menjadi semangat dalam merintis kegiatan tersebut. Latar belakang kegiaatan Jambore KMK se-Jawa++ tentunya adalah rasa kerinduan berkumpul bersama antar KMK. Sekedar info pertemuan KMK terakhir diadakan yaitu tahun 1994 yang lalu di Kota Yogyakarta. Selain adanya rasa kerinduan berkumpul bersama KMK, ada unsur lain yang menjadi motivasi dalam membuat acara ini. Adanya kegiatan IYD (Indonesian Youth Day) di Sanggau tahun 2012 yang menjadi dasar kegiatan ini. Atas dasar di atas, maka KMK Lampung, Bali, dan Jawa merintis kegiatan Jambore KMK se-jawa++ dengan kota Yogyakarta menjadi tuan rumah dalam kegaiatan ini. Dengan diadakan kegiatan ini tentunya sangat besar harapan terciptanya komunikasi serta berbagi antar KMK di Jawa, Bali, dan Lampung untuk kemajuan serta kebaikan KMK masing-masing. Harapan lainnya tentunya kegiatan ini menjadi dasar atau pondasi yang kuat untuk kegiatan KMK yang lebih besar lagi. Mungkin nanti suatu saat akan ada Jambore KMK se-Indonesia.

Sekilas acara Jambore KMK se-Jawa++
Kegiatan ini dimulai tanggal 22 Agustus yang bertempat di Bumi Perkemhanan Sinolewah, Yogyakarta. Kegiatan ini dibuka dengan misa pembukaan oleh romo kepemudaan/romo mahasiswa. Sehabis misa kita di beri waktu untuk istirahat dan makan. Acara selanjutnya peserta dibagi menjadi dua kelompok diskusi, yaitu sosial dan budaya dengan jurnalistik dan politik. Banyak sekali pengetahuan serta informasi yang dibagikan kepada peserta. Salah satu intinya itu suatu permasalahan tidak akan bisa dipecahkan apabila seseorang tidak turun langsung dalam permasalahan tersebut. 


Diskusi tentang sosial dan budaya.

Diskusi tentang jurnalistik dan politik.

Keesokan harinya peserta dibagi lagi menjadi sembilan kelompok yang nantinya akan mengelilingi kota Yogyakarta, peserta juga dituntut melakukan operasi semut sepanjang rute yang dilalui masing-masing dengan memisahkan sampah organik maupun non-organik. Dalam kegiatan ini banyak sekali informasi serta pengetahuan serta fenomena yang didapat oleh peserta. Setelah mengelilingi Kota Yogya dengan rutenya masing-masing, peserta berkumpul di gereja Kidol loji.


Persiapan sebelum keberangkatan.

Para peserta mendapatkan wawasan baru setelah mendapatkan penjelasan pada saat kunjungan.


Setelah berkeliling, peserta istirahat di Gereja Kidol Loji sembari mempersiapkan aksi damai.

Disana peserta istirahat setelah melakukan perjalanan yang panjang serta mempersiapkan untuk kegiatan aksi damai di titik nol Km Kota Yogyakarta.  Aksi damai ini mengusung tema Toleransi Beragama di Indonesia. Tentunya aksi damai tersebut sudah izin dengan pihak keamanan. 


Aksi mengumpulkan cap tangan tanda mendukung Toleransi Beragama di Indonesia.

Terakhir, aksi bergandengan tangan tanda persatuan.

Pada malam harinya kita dibagi kelompok diskusi baru lagi. Di sini, kita mendiskusikan tentang kegiatan dari pagi hingga aksi damai tersebut. Terdapat beberapa poin yang dapat di terima, yaitu:
  • Indonesia tidak akan merdeka selama masyarakat menganggap merdeka dari sisi material, tetapi Indonesia akan merdeka apabila setiap warga negara dapat berbuat sesuatu untuk sesama serta negara Indonesia ini
  • Toleransi keberagaman baik agama, suku, dan ras masih dijunjung tinggi asal saling menghargai dan tidak ada bentuk kegiatan terorisme yang menjatuhkan salah satu diantara keberagaman tesebut.
  • Alm. Kyai Haji Ahmad Dahlan sebenarnya sudah sejak lama memikirkan konsep keberagaman yang ada di Indonesia jauh seblum Indonesia merdeka tapi sungguh sayang apa yang di perjuangkan Alm. Kyai Haji Ahmad Dahlan dulu sekarang baru diperjuangkan oleh masyarakat Indonesia.
Pada hari ke-3, peserta jambore melakukan olahraga bersama. Selesai olahraga, peserta dikembali dibentuk kelompok ketika berkeliling Kota Yogya untuk dinamika kelompok salah satu dinamikanya adalah sampah yang kami kumpulkan pada hari kemarin dibuat menjadi suatu kerajinan atau karya seni. Pada siang harinya peserta diajak ke Pondok Anak Merapi Santo Guido Maria Conforti. Kembali peserta dibagi menjadi kelompok baru dan diberi tugas kembali. Tugas kali ini peserta dituntut mewujudkan kerjasamanya untuk mengurus perkebunan, ternak serta sampah yang ada di kesusteran tersebut. 


Peserta membersihkan dan membuat kolam ikan.

Yooo.. lagi pada asik ni belajar berkebun.

Belajar memilah sampah organik dan sampah non-organik. 

Ayo belajar berkebun dan merawat kebun.

Selesai menjalankan tugas, peserta berdiskusi dengan salah seorang petani di sana, bagaimana bertani organik yang baik dan benar serta dengan seorang suster yang memperjuangkan anak terlantar dan wanita hamil di luar nikah. 


Sharing dan diskusi dengan seorang petani di kesusteran.

Malamnya acara diisi yaitu dengan mempresentasikan hasil karya seni yang dibuat paginya serta pentas seni di api unggun. Rangkaian hari ini ditutup dengan masing-masing peserta mengambil cahaya lilin dari api unggun dan mengungkapkan apa yang akan diperbuat peserta setelah acara Jambore KMK se-Jawa++ ini.


Presentasi hasil karya seni dari sampah.

Seru ni, tampilan pensi drama musical. 

Api persaudaraan Jambore KMK se-Jawa++

Pembacaan ikrar/janji pribadi yang ingin dicapai.

Tibalah pada hari akhir jambore, 25 Agustus 2013. Kegiatan hari ini diawali dengan makan nasi tumpeng dengan kelompoknya masing-masing dengan tujuan mewujudkan rasa kebersamaan. Kemudian dengan pemberian motivasi oleh romo dan materi tentang pengolahan sampah oleh seorang dari LSM. Pesan yang bisa di tangkap salah satunya yaitu pembagian sampah  tidak efektif kalau hanya dibagi dua organik dan non-organik apabila nantinya pada saat di TPA bakal ditumpuk menjadi satu lagi. Tetapi menurut beliau pengolahan sampah yang benar dibagi menjadi empat kelompok, yaitu sampah layak jual,sampah layak daur ulang, sampah layak kompos, dan sampah yang layak di buang. Tentunya hal ini bisa mengurangi beban sampah di Indonesia ini. Terakhir acara di tutup dengan misa penutup dan foto bersama panitia serta peserta jambore.


Foto sebagian peserta dan panitia Jambore KMK se-Jawa++.

Follow Up Jambore KMK Se-Jawa++
Berdasarkan hasil rapat beberapa koordinator masing-masing kota peserta jambore, maka didapat hasil  follow up dari kegiatan Jambore KMK se-Jawa++ edisi pertama ini yaitu kegiatan Jambore KMK se-Jawa++ akan kembali dilaksanakan tahun depan dengan opsi tempat:
1.    Pulau Bali,
2.    Kota Solo, dan
3.    Kota Bogor.
Semoga tahun depan bisa terlaksana lagi dengan konsep dan tempat pelaksanaan terbaik. Amin